Halo! Maaf banget aku udah lama enggak nge-post. Lagi sibuk sama urusan sekolah. yah, kalian tahu lah. Ujian Akhir Semester, Aku berharap ujiannya dapat nilai yang memuaskan karena aku berjuang dengan otak sendiri hehehe ( Ya iyalah).
Masih dengan cerita yang aku buat sendiri. Idenya dari Indonesia, semoga terkesan. Tapi, imajinasinya juga dipake sama nalarnya. Dan jangan lupa nge-komen ceritaku ini ya. Soalnya, temenku pada enggak mau komen sih. Bingung mau nge-post apa enggak, soalnya ini nyakitin banyak orang. Maaf lagi buat yang sakit hati :)
THE STORY OF JUNGLE
Dipedalaman hutan
dimana hampir tidak pernah dijajah manusia sebelumnya, hiduplah segerombolan
orang hutan. Ya, ini di Kalimantan. Tepatnya di Indonesia, Indonesia merupakan
negara kepulauan yang sangat banyak pulaunya. Pulau di Indonesia sudah tercatat
lebih dari 17.000 pulau. Dari sekian banyak pulau tersebut ada 5 pulau
terbesarnya yaitu, kalimantan, papua, sumatra, sulawesi, dan jawa.
Diantara orang
hutan itu terdapat anak manusia yang mendapat perlakuan kasar dari kedua
orangtuanya. Ia yang sudah tidak tahan lagi pergi dari rumahnya . ia tidak tau
mau kemana. Kalau ia menuju rumah saudaranya dimanapun, merekan akan memberi
tahu orangtanya dengan segera. Dengan luka lahir dan batin, ia memutuskan untuk
merantau ke Kalimantan untuk mendapatkan secuil kasih sayang yang tanah mereka
berikan.
Ia yang tidak tau
dunia luar menjadi bingung sekarang, apa yang bisa aku lakukan dengan tubuh
kecil ini? Ia menerawang menuju masa depannya. Apa ia harus kembali ke pelukan
orangtuanya yang belum tentu sayang kepadanya atau menetap di tempat yang belum
ia kenal sebelumnya?
Omong-omong
dengan mimpinya. Ia tidak mempunyai mimpi sama sekali. Ia hanyalah jiwa yang
kosong. Hanya penuh benci dan juga haus kasih sayang yang tidak pernah ia
rasakan sebelumnya. Ia sangat sayang kepada orangtuanya, namun dilain sisi ia
sangat marah kepada mereka. Apa yang harus dia lakukan?
Dia yang sangat
ingin mengetahui dunia luar segera melepaskan kebimbangannya. Dengan siap,
tegas ia menapakkan kakinya di tanah kalimatan yang belum banyak dihuni kala
itu. Ia hanya berjalan menjauh dari keramaian. Ia sangat benci dengan
keramaian, ia senang dengan kesunyian. Namun, benci dengan kegelapan. Dilain
sisi ia ingin menjadi berani dan berbaur dengan yang lainnya. Namun, semuanya
hanya berkata bohong! Hanya mengucapkan apa yang ada dikepalanya, bukan dihati
mereka.
Dia mencoba untuk melakukan penjelajahan di
hutan. Padahal, ia tak tahu menahu tentang hutan kalimantan yang dikenal jarang
dimasuki manusia itu. Ia banyak menemukan banyak hal yang ia tak ketahui
sebelumnya. Mulai tumbuhan, pergantian siang dan malam, dan hewan yang sangat
menakjubkan.
Namun, kalian
tahu kan dia benci sama gelap? Dia melihat diatas kapal ada sumber cahaya
ketika gelap. Lilin, api, lentera, lampu. Pertama kali yang dilakukannnya
ketika turun dari kapal yaitu, membuat api dengan bahan disekelilingnya. Pelaut
memberi tahunya dengan senang hati yaitu dengan, batu, kayu, daun namun harus
yang kering.
Lalu, bagaimana
ia berakhir dengan orang hutan? Begini ceritanya. Agak konyol juga sih. Seumur
hidupnya ia tidak tahu ada hewan mirip dengan manusia. Dia hanya melihat
sekilas dan mengikuti mereka. Walaupun ia tidak secepat mereka, namun ada
pepatah ‘sedikit-sedikit menjadi bukit’.
Siang dan
malampun silih berganti. Ia tak tahu sudah berapa lama ia bersama
teman-temannya di hutan. Rambutnya yang semula pendek menjadi panjang. Kulitnya
yang putih pucat menjadi coklat. Bajunya menjadi sobek, namun ia membawa alat
menjahit walaupun ia tak tau caranya menjahit. Walaupun begitu hidupnya tetap
menjadi bahagia dengan teman-temannya di hutan. Ia menjadi mengerti apa itu
kasih sayang yang sejati. Tidak perlu orangtua, namun hanya kasing sayang yang tulus
diberikan dengan hati tidak dengan kepala( dipikirkan terlebih dahulu).
Ini hanya cerita
fiksi. Ya, kalian pasti taulah cerita Tarzan. Baik animasi maupun manusia asli.
Memang ada orang yang hidup dihutan, bahkan bertahun-tahun. Namun, mereka
mengabdikan diri mereka untuk kelangsungangan hidup semuanya. Baik tanaman,
hewan, maupun manusia dikemudian hari.
TAMAT
NB : Jika ada kesalahan saya mohon maaf.
Saya hanya seorang penulis yang mencoba untuk mengangkat realita disekitar saya
menjadi karangan yang padu. Dengan banyaknya masalah sosial di bumi Indonesia.
Semoga, kalian bisa terhibur dan terbuka mata hatinya. Amin.
Dan tetap cintai
semua makhluk hidup yang sudah Dia ciptakan. Dimana ada suatu benda pasti ada
hikmahnya.