Sabtu, 27 Februari 2016

Ceritaku : Mawar Putih

Sudah lama ya aku enggak nulis, disini maksudnya. soalnya aku nulisnya di waku luang juga, baru UTS sekarang di Jogja ini. Lumayan Pd lah dengan nilai. Well, aku mau bagi cerita karanganku lagi tapi kayaknya bersambung sih. Jadi selamat membaca ^^

Mawar Putih



Tanaman merupakan makhluk tuhan yang aneh. Pernah aku memetahkan tangkainya, yang pastinya secara tidak sengaja. Aku hanya memberikanya ke genangan air, aku kira dia tidak akan bertahan. Tetapi aku salah, dia tetap hidup bahkan ia mempunyai akar yang membuatnya menjadi tumbuhan baru dan memberikan senyuman baru untukku. Sejak saat itu, mimpiku menjadi seseorang yang menjadi pelindung mereka.
“ Mawar” kata temanku, Ima. Dia adalah temanku yang long lasting sejak kita SD. Bisa dibilang kita seperti sepasang, tapi bukan sepasang kekasih. Artinya disitu ada Ima itulah aku berada.
“ Ya?”
“ Kamu kapan mau mandi? Ini udah jam setengah7, nanti telat lagi. Apalagi sekarang yang ngawas Bu June” Kata Ima marah-marah. Tentu saja dia marah-marah, karena guru paling galak disekolah menjadi pencegat murid yang dating terlambat.
“ Iya, iya. Tapi nih, tolong ambilin ulat yang makan daun murbeyku” kataku menunjuk tempatku berdiri tadi, seraya memberikan sumpit kepada Ima
“ Ihh… mingkin ini ulat sutra, war” katanya menuding ulat itu. Aku tahu dia sangat membenci ulat, karena dia pernah kejatuhan ulat di kepalanya. Lucunya waktu itu.
“ Bukan tuh. Itu berwarna sedangkan ulat sutra warnanya putih, gendut lagi” kataku lalu masuk kerumah. Sempat aku melihat wajah Ima yang jijik disertai takut. Aku hanya mandi selama 5 menit dan berganti pakaian 3 menit, sedangkan jadwal hari ini sudah aku siapkan dari tadi malam.
“ Sudah ambil ulatnya, ma?” kataku dengan mengunci pintu lalu melihat Ima yang masih berdiri mematung. Wajahnya sedikit pucat, akupun menghampirinya dan mengambil sumpit ditangannya. “ Ma?” dia masih diam, aku mengerti itu. Akupun membuang ulat itu dan menarik tangan Ima.
Namaku Mawar Putih, umur 16 tahun yang pastinya masih SMA. Aku tinggal sendirian dirumah sederhana yang memiliki taman yang cukup luas. Hampir semua jenis tanaman aku tanam disana dan merawat mereka adalah hobiku. Kamipun sampai disekolah hampir telat. Syukurlah kaki kami sudah menapak di pintu kelas.

“ Pas” kataku dan Ima hampir bersamaan.
“ Wahh… kalian masih sama-sama?” Kata Ran, yang menyebalkan. Orang paling jahil seantero jagad raya. Entah mengapa sejak kami sekelas dia sering mengganguku dan Ima.
“ Maksudnya?” Kata Ima menjawab, aku memang bosan meladeni anak satu ini. Tapi, entah mengapa Ima tidak ada capek-capeknya meladeni Ran bersaudara.
“ Enggak bosen gitu antara satu sama lain?” Kata Ray, saudara kembarnya yang sama-sama jahil. Aku heran siapa orangtua yang membesarkan mereka hingga menjadi anak yang nakal?
“ Namanya juga sahabat. Enggak kata bosan, apalagi kalu kalian sahabatnya Mawar! Setiap hari dia nyuruh aku ngambilin ulat yang aku benci. Lalu setiap hari aku mematung dan selalu digeret sama tenaga super powernya Mawar” kata Ima dengan gayanya yang lebay. Well itu biasa.
“ Lalu? Sahabatmu saja sudah duduk dari tadi” kata Ray dan Ran bergantian. Seluruh kelaspun tertawa, wajah Ima terlihat kesal dan berjalan berat ke arahku.
“ Mawar!” katanya dengan mukanya yang cemberut.
“ Udah, diemin aja mereka” kataku santai. Mungkin karena itu, Ima jadi makin mangkel sama aku. Memang ya, kalau kita tidak telat ada saja masalah dikelas ini.
“ Huft” katanya lalu dia duduk disampingku dan menatap jendela. Hal yang biasa kalau aku meliatnya, dan aku yakin dia akan memaafkanku lagi.
“ Morning Students” kata Bu Bell, guru Bahasa inggris kami.
“ Morning ma’am” kata seluruh kelas, termasuk Ima walaupun suaranya kecil.
“ We have a new student today, come here” seketika kelaspun gaduh, lalu datanglah seorang anak laki-laki yang cerah. Well, aku bilang cerah karena dia pernah aku lihat. Ya, dia menjadi salah satu kandidat cowok ganteng tahun ini. Bukan hanya ganteng tapi dia juga punya bakat. “ His name is…”
“ Kenan Hadi!” kataku dengan berteriak.
“ Yes Mawar, thank you” kata Bu Bell, sedangkan Kenan hanya tersenyum kepadaku. Oke, siapa yang mau tahu tentang Kenan Hadi? Dia seorang yang tampan-menurutku- dan seorang aktivis lingkungan, dia juga seorang yang pandai tentang tanaman. Lalu Kenan duduk disampingku, OMG!
“ Umm… Kenan, namaku Mawar” kataku dengan mengulurkan tangan, diapun menjawab uluran tanganku lalu tersenyum ramah.
“ Iya, aku tahu”
“ Kok bisa?” mana mungkin aku terkenal karena tamanku kan?
“ Tadi Bu Bell bilang nama kamu kan, Mawar?”
“ Iya” kataku malu dan melihat pelajaran Bu Bell, namun terkadang aku melirik Kenan. Aku senang sekali hari ini.

“ Mawar?” Kata Ima melihatku, walaupun masih menempel dimeja.
“ Ya?”
“ Kamu kehilangan ke-coolanmu. Kamu jadi bukan mawar yang aku kenal lagi”
“ Kan kamu bakalan sedikit berubah kalau… ketemu idola” kataku ngeles. Mungkin ini bukan waktunya untuk cerita ke Ima. Semenjak aku melihat Kenan 2 tahun lalu. Aku menjadi idolaku sekaligus cinta pertamaku.
Ima mengangkat kepalanya dan menudingku“ Alah, aku tahu kok. Aku pernah liat foto dia dikamar kamu” 
“ Ihh… apaan sih” aku tidak tahu, apa muka yang aku buat saat itu. Aku hanya merasa malu untuk beberapa saat.
“ Ciee… akhirnya aku bisa lihat wajah kalau jatuh cinta, war” katanya menggodaku
“ Hehe”
“ Lumayan juga” kata Ima dengan memandang Kenan yang sedang diajak bermain oleh anak laki-laki. Mungkin dia membutuhkan itu.
“ Jangan kamu tikung akunya” aku melihatnya dengan muka yang dibuat kesal dan dia memasang wajah yang sedikit masam seperti bilang ‘kamu mencurigaiku?’
“ Iye”

“ Halo?” kataku setelah mendengar dering telephone. Beruntung aku baru didalam rumah sedang beres-beres.
“ Put?” aku mendengar suara wanita yang aku kangeni saat ini. Mamaku! Hidup sendiri bukan berarti aku tidak mempunyai siapapun. Mama dan papaku hanya berkerja di luar negeri karena gaji disana lebih besar. Apalagi kalau ayah harus dipindah tugaskan. Aku pastinya menolak untuk pergi kenegeri orang yang asing.
“ Mama, ada apa?”
“ Kamu mau kapan kesini? Mama kan kangen sama kamu. Taman disini udah enggak terawat lagi sejak kamu kesini 2 bulan lalu” kata mama dengan nada yang meyakinkan. Mungkin benar, karena mama dan papa tidak punya waktu untuk mengurusi taman. Bahkan mereka kadang-kadang saja menelphoneku.
“ Habisnya mama di New Zealand, kan jauh sama Indonesia”
“ Kan bisa ambil pesawat” kata mama, kita mungkin tidak bisa dihenrika sekarang. Kalau berdebat kami bisa 1 minggu lamanya. Walaupun masih dengan kegiatan kita sehari-hari, kecuali ada salah satu yang mengalah. Sayangnya kami sama-sama keras kepala.
“ Belum libur mama”
“ Bolos aja”
“ Pendidikan lebih penting”
“ Yaudah, kamu belajar disini aja”
“ Aku kurang fasih Inggris”
“ Bisa cari guru les”
“ …” nah, sekarang aku bingung mau menjawab apa. Kalau bilang malas, nanti…
“ Put? Gimana? Kamu masa’ enggak kangen sama mama dan papa sih?” kata mema dengan nadanya yang meninggi. Mungkin ini adalah jawaban yang terbaik, jawaban yang paling mama tidak bisa jawab.
“ Puput kangen mama sama papa. Tapi, puput udah betah disini udah seneng disini”
“ … Yaudah deh, mama ngalah. Tapi janji kalau kamu udah enggak betah lagi kamu harus kesini” kata mama mengalah, akupun tersenyum namun juga sedih karena mengecewakan mama yang sangat aku sayang.
“ Iya, love u ma”
“ Love u too, my darling puput” kata mama, akupun terdiam seraya meletakkan gagang telephone ketempat aslinya. Apa aku harus kesana ya? Ahh… belum! Karena ada idolaku Kenan Hadi. Suatu hari nanti ma, aku pasti ke New Zealand!

Hari ini aku piket, entah mengapa Ima tidak datang menjemputku hari ini. Aneh sekali! Akupun melihat Ima dan Kenan dekat bahkan tertawa berdua, apa yang mereka lakukan?
“ Wah… sahabatmu nikung ya?” kata Ray dengan membisikannya ditelingaku.
“ Kasihan sekali” Kata Ran menimpali. Sakitnya perasaan ini, sudahlah! Senyum Mawar, senyum! Semangat!
“ Ima, aku piket dulu ya” kataku setelah menghampiri Ima. Dia duduk dibangkuku yang dekat dengan Kenan, kenapa ya hari ini? Apa aku ulangtahun hari ini? Tapi sepertinya tidak.
“ Iya”
“ Tasmu disitu?”
“ Enggak boleh?”
“ Hakmu sih” kataku lalu mengambil sapu yang berada di belakang kelas. Haa.. apa aku harus mengakhiri perasaan ini, demi Ima?

Sabtu, 06 Februari 2016

Manga dan Manhwa : Manhwa yang kusuka

Memang kesukaanku bukan hanya manga namun juga Manhwa. Maka, kali ini aku akan menulis tentang judul Manhwa kesukaanku... Maaf, enggak ada gambarnya lagi error -__-

1.       Love in the Mask ( Han Yu-rang)
Status   : Complete
Tentang cewek yang di paksa untuk menjadi bodyguard karena ekonomi. Menjadi bodyguard saja tidak masalah, tapi bagaimana kalau dia menjadi bodyguard Laki-laki? Apa yang akan terjadi? Komik ini adalah manhwa yang tidak bisa aku lupakan. Pasangan itu benar-benar… membuatku terpana. Masalahnya, pasangannya itu ya pastinya cowok jadi dalam benak cowok itu, “ Apa aku suka laki-laki?!”
2.       Idol Shopping ( Hwang Mi Ri)
Status   : Complete
Twin cowok dan cewek. Cerita twin memang hebat! Tokoh utamanya cewek, dia jago berantem gara-gara ortunya enggak merduliin dia dan hanya memperdulikan kakak laki-lakinya. Ckckck memang dramatis. Bahkan ortunya enggak merduliin dia walaupun dia itu sudah cinta setengah mati sama orang dan yang kakaknya suka! Seorang cowok so kakaknya sort of homo. Kalau aku jadi ceweknya, ortuku bakalan aku buang dan aku akan nyuekin mereka seumur hidup! Catat ‘KALAU’
3.       My boyfriend is Vampire ( Han Yu-Rang)
Status   : Complete
Tentang vampire. Ya, tentang vampire (dari judulnya). Memang agak membingungkan pada halaman-halaman pertama karena si tokoh utama itu cowo' tapi, kalau kalian ikuti sampai akhir… efeknya baru kerasa tragis dan fantastis. Pas aku lihat genrenya enggak ada yang aneh. Tapi, aku anaknya memang berfantasi kemana-mana. Jadi, cara pandangku sama sesuatu mungkin beda.
4.       I’m Looking for princess ( Han Yu-Rang)
Status   : Complete
Tentang seorang cewek yang mempunyai ayah detective. Namun, mereka miskin karena sang ayah bukanlah seorang detective yang handal. Saat ayahnya mendapat kerjaaan yang besar yaitu, mencari seorang anak kecil yang tinggal di panti asuhan. Namun, masalahnya adalah kejadian itu sudah 10 tahun berlalu. Siapakah gadis ini?
5.       I Will be Cinderella/ Cinderella Story ( Hwang Mi Ri)
Status   : Ongoing
Tentang seorang yang suka marah-marah. Dia bermimpi menjadi cinderella seperti ibunya. Kalian tahu cerita cinderella kan? Seorang rakyat biasa menjadi princess. Ya, seperti pembantu. Jadi cinderella disini yaitu menjadi pembantu terbaik yang melayani seorang master. Well, dengan kepribadiannya yang ajaib dan dia tidak bisa melakukan segala hal dengan benar. Jalan itu masih panjang dan dia mempunyai masalah baru yang sangat berat…
6.       Do You remember, mogwa? ( Han yu-Rang)
Status   : Ongoing
Tentang seorang wanita yang membenci wajahnya maka ia memakai topeng. Ia selalu berkata, wajahnya seperti mogwa. Iapun tinggal bersama neneknya, orangtuanya entah kemana. Lalu, sang nenek yang baik hati memberikanya seorang teman. Seorang cowok ganteng yang baik hati. Akankah sang cewek berubah dengan kehadiran teman ini? Akankan orangtuanya akan mengambilnya kembali? Siapakah temannya ini? Bacalah! Aku juga pengen baca lagi... hahaha

7.       I do I do ( Han Yu-Rang)
Status   : Complete
Tentang cerita cinta masa SMA. Yah, biasa sih seperti manga. Karakter cowok yang tempramental tapi ganteng dan, ceweknya juga tempramental tapi cantik. Gara-gara suatu pertemuan merekapun ditakdirkan untuk bersama. Tapi, feelnya itu lho! Bikin pengen baca pengen baca lagi.
8.       Girl ( Hwang Mi Ri)
Status   :  Ongoing
Tentang future! Scifi. Genre yang aku suka. Ceritanya bikin aku penasaran padahal baru sekitar beberapa chapter dan habis itu udah lama enggak dilanjutin transletannya. T.T penasaran banget! Enggak bisa berkata lebih.

9.       Advent Snow White of the Hell  ( Hwang Mi Ri)
Status   : Ongoing
Tentang adventure and some action. Pokoknya keren dengan karekter utama yang sebenernya enggak twin sih. Tapi kakak adik dan mereka itu berbeda 180 sang kakak yang agak jahat dan adik yang innocent. Dengan kisah cinta yang sangat so sweet. Aku akan selalu menunggunya! Apalagi dengan karakter khas manhwa yang sangat tegas. Dan mereka ada di neraka(dari judulnya udah ketahuan). So, kamu bakalan lihat ada hal yang membuat kalian agak merinding disana. Makhluknya! pemandangan banget
10.   He’s Dedicated to Rose  ( Hwang Mi Ri)
Status   : Complete
Tentang anak yang terbuang lagi. Ohh… memang topik ini sangat hangat di dunia komik wahai pembaca. Dengan sedikit gender bender memang topik gender bender memang menjadi trending topik dikalangan manhwa. Jadinya nanti ceritanya agak unpredictable! Sedikit ke bagian cowoknya yang suka sama cewek yang berpenampilan seperti laki-laki. Dan sang cowoknya tidak tahu kalau dia perempuan. Oh God!

Cerita : Wayang


Halo...
Apa kalian masih ingat, apa sih kebudayaan Indonesia yang mendunia? Yap, salah satunya wayang yang telah diakui dunia oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003 sebagai salah satu warisan dunia dari Indonesia. Sekarang, saya akan memberikan salah satu cerita tentang wayang. Semoga, kalian suka dan selamat membaca...

WAYANG

“ Mbah, ni apa?” Kaya Wanara, kepada simbahnya yang seorang dhalang di kampungnya. Simbahnya yang sedang memainkan wayang di ruang tengah kaget bukan kepalang.
“ Itu kan wayang, Wanara. Gitu aja enggak tau, gimana kamu ini?” Kata simbahnya meledek dan dengan sigap Wanara cemberut, lalu berlalu.
“ Ya, kan aku endak tau mbah, endak pernah lihat juga” Simbahnya geleng-geleng dengan kelakuan cucunya tersebut. Namun lebih heran dengan ketidaktahuan Wanara tentang Wayang yang notabene jatidiri bangsa.

---
Kring-kring
Tersengar suara telephone masuk, Wanara kecil langsung menghampiri telephone tersebut. Berharap itu adalah kedua orangtuanya.
“ Halo? Ayah? Bunda?”
“ Bisa bicara dengan Mbah Wayang?” Terdengar disebrang telephone, suara bapak-bapak yang ramah. Meski begitu, Wanara kecil tetap bersedih hati.
“ Bisa” katanya dengan nada yang kecewa. Lalu Wanara berjalan lunglai memanggil simbahnya yang tetap asyik bermain wayang hingga petang. Meninggalkannya sendiri, padahal dia ingin bermain ps2 yang baru dibelikan ayahnya. “ Mbah, dicari orang”
“  Suruh masuk aja. Mbah mau ganti baju dulu” Kata simbah dengan membereskan Wayang kesayangannya.
“ Tapi itu ditelpon” Kata Wanara lagi
“ Siapa?”
“ Ndak bilang orangnya” kata Wanara lalu pergi dan mengunci kamarnya. Entah apa yang dia lakukan.
---
Malampun tiba, namun Wanara belum pernah menjejakkan kakinya keluar kamarnya. Dengan khawatir, Mbah Wayang mngetuk kamar Wanara dengan pelan.
“ Wanara? Dahar malem, le”
Lalu terdengar suara parau yang pelan “ Iya, mbah”
Wanarapun keluar, namun Mbah Wayang terkejut. Ingin dia tertawa melihatnya “Matamu kenapa? Ke-éntop tawon? Merah gedhe gitu” kata Mbah Wayang dengan berjalan disamping Wanara kecil.
“ Endak kenapa-kenapa, Cuma urusan lelaki” Kata Wanara dengan duduk dikursinya seberang Mbah Wayang. Lalu mereka terdiam untuk makan. Adat Orang Jawa yang jika makan harus diam, dan orang tua terlebih dahulu.
“ Urusan lelaki apa? Enggak usah malu, bilang aja nangis. Mudah to?” kata Mbah Wayang dengan meminum kopi hitam kelamnya.
“ Mbah, aku endak nangis. Cuma kelilipan” Kata Wanara dengan manyun
“ Kelilipan apa? Tokek?”
“ Bukan, wedhus gembel”
“ Yo, yo” Kata Mbah Wayang mengalah. Berdebat dengan Wanara tidak ada habisnya.
 “ Kangen aku mbah” kata Wanara tiba-tiba.
“ Wedhus Gembel?” Mbah Wayang menjawab dengan polos.
“ Bukan…” Kata Wanara merajuk dan hampir menangis lagi, bukan kelilipan “ Ayah sama bunda. Kapan mereka jemput aku?”  Katanya mengusap air mata.
“ Kan mereka baru ngasih kamu ke mbah 2 hari lalu. Ndak krasan?”
“ Iya, mau main… embah endak tau caranya. Trus mau ngapain?” Kata Wanara dengan memakan nasi  dan tempe.
“ Gimana kalo main pernainan mbah? Kamu pasti bisa mainin ini”
“ Apa?” Kata Wanara dengan polosnya.
“ Lihat aja besok, pasti menyenangkan”
---
Wanara dan simbahnya berada di ruang tengah dengan berbagai macam wayang. Wanara kecil masih tak tahu apa-apa dan hanya mendengarkan simbahnya yang bercerita dengan wayang. Suara yang dihasilkan simbah bermacam-macam dan unik. Mbah Wayang menggunakan Bahasa Indonesia yang cucunya ketahui dan tidak memakai Bahasa Jawa krama yang cucunya belum kuasai. Terkadang Wanara tertawa, kesal dan bahkan menguap, hingga dia tertidur. Memimpikan Raden Gathotkaca yang gagah berani.
---
Wanara terbangun karena goncangan yang cukup besar, yang mengakibatkan tubuhnya yang mungil terangkat sedikit. Wanara melihat dua kursi dan dua orang yang ia kenal dari belakang.
“ Ayah, bunda” Kata Wanara dengan menusap matanya.
“ Gimana liburannya sama simbah?” Kata ibu dengan senyumnya yang hangat.
“ Menyenangkan. Apalagi sama raden Gathotkaca”
“ Siapa?” Sekarang, ayah yang bertanya.
“ Masa’ endak tau sih?”
--END--