Senin, 15 Desember 2014

Semua Punya Cinta: The Story of Jungle

Halo! Maaf banget aku udah lama enggak nge-post. Lagi sibuk sama urusan sekolah. yah, kalian tahu lah. Ujian Akhir Semester, Aku berharap ujiannya dapat nilai yang memuaskan karena aku berjuang dengan otak sendiri hehehe ( Ya iyalah).
Masih dengan cerita yang aku buat sendiri. Idenya dari Indonesia, semoga terkesan. Tapi, imajinasinya juga dipake sama nalarnya. Dan jangan lupa nge-komen ceritaku ini ya. Soalnya, temenku pada enggak mau komen sih. Bingung mau nge-post apa enggak, soalnya ini nyakitin banyak orang. Maaf lagi buat yang sakit hati :)

THE STORY OF JUNGLE

Dipedalaman hutan dimana hampir tidak pernah dijajah manusia sebelumnya, hiduplah segerombolan orang hutan. Ya, ini di Kalimantan. Tepatnya di Indonesia, Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat banyak pulaunya. Pulau di Indonesia sudah tercatat lebih dari 17.000 pulau. Dari sekian banyak pulau tersebut ada 5 pulau terbesarnya yaitu, kalimantan, papua, sumatra, sulawesi, dan jawa.
Diantara orang hutan itu terdapat anak manusia yang mendapat perlakuan kasar dari kedua orangtuanya. Ia yang sudah tidak tahan lagi pergi dari rumahnya . ia tidak tau mau kemana. Kalau ia menuju rumah saudaranya dimanapun, merekan akan memberi tahu orangtanya dengan segera. Dengan luka lahir dan batin, ia memutuskan untuk merantau ke Kalimantan untuk mendapatkan secuil kasih sayang yang tanah mereka berikan.
Ia yang tidak tau dunia luar menjadi bingung sekarang, apa yang bisa aku lakukan dengan tubuh kecil ini? Ia menerawang menuju masa depannya. Apa ia harus kembali ke pelukan orangtuanya yang belum tentu sayang kepadanya atau menetap di tempat yang belum ia kenal sebelumnya?
Omong-omong dengan mimpinya. Ia tidak mempunyai mimpi sama sekali. Ia hanyalah jiwa yang kosong. Hanya penuh benci dan juga haus kasih sayang yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Ia sangat sayang kepada orangtuanya, namun dilain sisi ia sangat marah kepada mereka. Apa yang harus dia lakukan?
Dia yang sangat ingin mengetahui dunia luar segera melepaskan kebimbangannya. Dengan siap, tegas ia menapakkan kakinya di tanah kalimatan yang belum banyak dihuni kala itu. Ia hanya berjalan menjauh dari keramaian. Ia sangat benci dengan keramaian, ia senang dengan kesunyian. Namun, benci dengan kegelapan. Dilain sisi ia ingin menjadi berani dan berbaur dengan yang lainnya. Namun, semuanya hanya berkata bohong! Hanya mengucapkan apa yang ada dikepalanya, bukan dihati mereka.
 Dia mencoba untuk melakukan penjelajahan di hutan. Padahal, ia tak tahu menahu tentang hutan kalimantan yang dikenal jarang dimasuki manusia itu. Ia banyak menemukan banyak hal yang ia tak ketahui sebelumnya. Mulai tumbuhan, pergantian siang dan malam, dan hewan yang sangat menakjubkan.
Namun, kalian tahu kan dia benci sama gelap? Dia melihat diatas kapal ada sumber cahaya ketika gelap. Lilin, api, lentera, lampu. Pertama kali yang dilakukannnya ketika turun dari kapal yaitu, membuat api dengan bahan disekelilingnya. Pelaut memberi tahunya dengan senang hati yaitu dengan, batu, kayu, daun namun harus yang kering.
Lalu, bagaimana ia berakhir dengan orang hutan? Begini ceritanya. Agak konyol juga sih. Seumur hidupnya ia tidak tahu ada hewan mirip dengan manusia. Dia hanya melihat sekilas dan mengikuti mereka. Walaupun ia tidak secepat mereka, namun ada pepatah ‘sedikit-sedikit menjadi bukit’.
Siang dan malampun silih berganti. Ia tak tahu sudah berapa lama ia bersama teman-temannya di hutan. Rambutnya yang semula pendek menjadi panjang. Kulitnya yang putih pucat menjadi coklat. Bajunya menjadi sobek, namun ia membawa alat menjahit walaupun ia tak tau caranya menjahit. Walaupun begitu hidupnya tetap menjadi bahagia dengan teman-temannya di hutan. Ia menjadi mengerti apa itu kasih sayang yang sejati. Tidak perlu orangtua, namun hanya kasing sayang yang tulus diberikan dengan hati tidak dengan kepala( dipikirkan terlebih dahulu).
Ini hanya cerita fiksi. Ya, kalian pasti taulah cerita Tarzan. Baik animasi maupun manusia asli. Memang ada orang yang hidup dihutan, bahkan bertahun-tahun. Namun, mereka mengabdikan diri mereka untuk kelangsungangan hidup semuanya. Baik tanaman, hewan, maupun manusia dikemudian hari.
TAMAT
NB       : Jika ada kesalahan saya mohon maaf. Saya hanya seorang penulis yang mencoba untuk mengangkat realita disekitar saya menjadi karangan yang padu. Dengan banyaknya masalah sosial di bumi Indonesia. Semoga, kalian bisa terhibur dan terbuka mata hatinya. Amin.
Dan tetap cintai semua makhluk hidup yang sudah Dia ciptakan. Dimana ada suatu benda pasti ada hikmahnya.